Makassar adalah kota dengan penerapan teknologi paling progresif di Indonesia Timur. Semua generasi yang ada di Pemerintah Kota Makassar itu harus tahu karena setiap pelayanan kita harus menggunakan teknologi informasi (TI).
Kegiatan ini diprakarsai bagian Humas DPRD Kota Makassar dan bertujuan untuk mengeksplorasi dampak serta manfaat penggunaan AI dalam meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Ashari juga menekankan pentingnya pelatihan khusus bagi ASN dan perangkat kerja di Pemkot Makassar untuk bersinergi dengan program digitalisasi yang dilaksanakan oleh Walikota Makassar.
“Yang kedua, tentunya kita tidak mau era digitalisasi ini menjadi bahan yang mempersulit warga setempat untuk mendapatkan pekerjaan sehingga SDM masyarakat Kota Makassar juga harus ditingkatkan agar bisa bersaing dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini,” kata Ashari.
Kepala Bappeda Makassar, Andi Zulkifli Nanda, mengungkapkan tantangan terbesar dalam penerapan AI adalah menjaga privasi dan keamanan data pribadi.
“Yang menjadi tantangan kita adalah bagaimana menjaga keamanan dan privasi data identitas masyarakat. Jangan sampai ada kebocoran atau menyebabkan tingkat pengangguran, ini harus dipikirkan,” ujar Kepala Bappeda Makassar.
Al Dev dan AICO member, Sulfikar Suaib, dalam materinya menyampaikan bahwa AI dapat sangat membantu dalam berbagai aspek. Ia menunjukkan contoh penggunaan AI untuk membuat visi dan misi Calon Kepala Daerah (Cakada) dengan cepat dan efisien.
Salah satu mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang sedang KKN di DPRD Makassar turut hadir dalam diskusi tersebut dan menekankan pentingnya kajian mendalam dalam pembuatan regulasi tentang AI di Kota Makassar.